Minggu, 11 Oktober 2009

Analisis Foto Berdasarkan Pendapat Ahli

Hmm kali ini saya akan menganalisis sebuah foto berita berdasarkan pendapat dari Dja’far H. Assegaf Berikut foto berita yang akan dianalisis:



Foto dengan judul berita “Pembahasan Kabinet Belum pada Nama” yang diambil dari situs http://www.republika.co.id/berita/81563/Pembahasan_Kabinet_belum_Pada_Nama ini mengandung nilai berita Aktual (baru) karena berita ini dimuat pada tanggal 11 Oktober 2009 sekitar pukul 00:17 WIB, Prominance karena memuat orang penting, dalam hal ini yang dimuat adalah Presiden Terpilih 2009-2014 Susilo Bambang Yudhoyono dan Cawapres Terpilih Boediono, Conflict karena pada berita ini dijelaskan Presiden SBY menggelar rapat tertutup untuk membahas cabinet terbarunya. Hal ini tentu saja menimbulkan konflik karena para partai politik pendukung SBY-Boediono akan saling berebut kursi untuk mendapatkan jatah menteri.

Nah sekarang sudah jelas kan bagaimana menganalisis berita menggunakan pendapat dari Dja’far H. Assegaf?? Pendapat ahli lain pun bisa lho dijadikan acuan sebagai bahan analisis


Hmm kalau dilihat-lihat ke depan, fotografi jurnalistik akan terus berkembang walaupun bidang-bidang lain seperti video, stasiun televisi terus berinovasi. Ini dikarenakan fotografi jurnalistik mempunyai pasar tersendiri yang mayoritas adalah media cetak. Tak hanya itu saja, kemajuan yang sedang melanda media online pun ikut meramaikan fotografi jurnalistik karena kebanyakan dari berita online menggunakan foto. Berkembangnya foto jurnalistik pun sudah merambah ke era digital, dimana untuk mencetak dan mengirim foto pun menjadi lebih mudah. Hal ini tentu saja mempersingkat waktu upload bagi kalangan media online. Saya yakin untuk ke depannya fotografi jurnalistik bisa lebih baik dari sekarang

Caption Pada Sebuah Foto Berita

Ya kali ini saya balik lagi untuk membahas caption pada sebuah foto berita Pada media cetak, khususnya koran, setiap foto berita yang ditampilkan selalu memakai caption. Sebenarnya caption itu apa sih?


Caption adalah keterangan foto yang digunakan untuk melengkapi berita yang berkenaan dengan sebuah peristiwa. Caption juga bisa digunakan untuk menggantikan, menguatkan dan menegaskan sebuah berita.


Caption sangat berguna bagi pembaca untuk mendapatkan informasi yang tidak bisa dijelaskan di dalam sebuah foto berita. Namun penggunaan caption didominasi oleh media cetak seperti koran dan majalah. Media elektronik jarang sekali dalam menggunakan caption

Jumat, 09 Oktober 2009

News Value

Hmm untuk postingan pertama ini , saya akan membahas sebuah news value dalam sebuah berita. Adapun penerapannya dalam bentuk analisis, akan saya posting kan pada postingan selanjutnya. Enjoy it!

Dalam sebuah berita ada karakteristik intrinsik yang dikenal sebagai nilai berita (news value). Nilai berita ini menjadi ukuran yang berguna, atau yang biasa diterapkan untuk menentukan layak berita. Ada beberapa tokoh yang menjelaskan apa saja yang termasuk kedalam nilai berita. Salah satunya adalah nilai berita (news value) menurut Dja’far H. Assegaf, yaitu sebagai berikut :

1. Berita itu haruslah termasa (baru)

Unsur baru atau termasa merupakan unsur yang terpenting bagi sebuah berita. Berita baru yang masih hangat akan menarik perhatian pembaca, daripada berita yang sudah agak lama terjadinya atau berita yang sudah basi.

2. Jarak dekat jauhnya lingkungan yang terekam oleh berita (proximity)

Jarak terjadinya suatu berita dengan tempat berita itu dipublikasikan mempunyai arti yang penting.

3. Ternama tidaknya orang yang diberitakan (prominance)

Dalam hubungan dengan orang penting atau terkenal tidak hanya nama-nama yang penting dan terkenal saja yang mempunyai nilai berita. Akan tetapi juga tempat-tempat yang terkenal dan penting, menentukan pula nilai suatu berita. Demikian pula halnya dengan tanggal-tanggal penting.

4. Keluarbiasaan dari berita

Sesuatu yang aneh, sesuatu yang luar biasa selalu menarik perhatian orang.

5. Akibat yang mungkin ditimbulkan berita itu.

Dalam hubungan dengan sifat manusia yang egosentris, maka segala sesuatu yang langsung akan memberikan akibat kepada dirinya akibat menarik perhatiannya.

6. Ketegangan yang ditimbulkan oleh berita

Salah sebuah unsur berita yang sering digunakan wartawan untuk tujuan memperbesar oplag (circulation builder) adalah dengan taktik menimbulkan ketegangan.

7. Pertentangan yang terlihat dalam berita (conflict)

Pertentangan antara satu dengan lainnya selalu menarik perhatian pembaca.

8. Seks yang ada dalam pemberitaan

Seks merupakan unsur berita yang selalu menarik karena unsur seks akan menambah nilai berita dan menarik pembaca untuk membacanya.

9. Kemajuan-kemajuan yang diberitakan

Manusia senang dengan kemajuan baik kemajuan dalam bidang teknologi, pengobatan, maupun alat-alat komunikasi yang merupakan unsur berita dan dapat menambah nilai berita.

10. Human Interest

Para wartawan menggunakan istilah human interest untuk berita-berita yang tidak mengandung unsur lain, biasanya berita-berita yang termasuk dalam golongan human interest menghendaki keahlian menulisnya atau keahlian wartawan untuk melukiskannya, agar berita dapat menarik perhatian pembaca.

11. Emosi yang ditimbulkan berita itu

Manusia sebagai makhluk sangat dipengaruhi oleh emosi. Diantara emosi itu adalah simpati. Simpati yang ditimbulkan oleh sesuatu berita selalu menarik perhatian pembaca.

12. Humor yang ada dalam berita

Humor merupakan unsur berita yang penting, yang selalu menarik pembaca surat kabar, suatu berita atau tulisan reportase yang diselingi dengan rasa humor akan dapat menarik pembaca meskipun panjangnya mencapai beberapa kolom.


Nantikan postingan selanjutnya ya